15 Januari 2008

TOTTO-CHAN, GADIS CILIK DI JENDELA

Penulis : Tetsuko Kuroyanagi
Alih Bahasa : Widya Kirana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, 2003

Jarang-jarang gue meng-konsumsi novel model beginian, yang ada gue lebih suka melahap majalah seputar dunia otomotif, ponsel dan film model M+, Handphone , Cinemagz dan teman-temannya. Novel ini masuk agenda baca setelah bini gue meminjam buku Totto-chan ini dari rekan sepenerbangannya. "Nih baca ... bukunya bagus, baca sampai habis ya!" ... ppfff .... males bener, mana cover depannya gambar anak kecil, cewek pula. Seperti biasa pasti yang dibaca resume nya dulu di sampul belakang, oke .. sepintas menarik dan dimulailah gue membaca halaman-halaman demi halaman.

Wakksss ... kaget juga kalo buku ini beneran bagus. Mungkin ini sedikit review yang bisa gue sampaikan, nah untuk mengetahui sisanya mending hunting di toko buku terdekat...hehehehee

Totto-chan adalah gadis kecil yang riang dan sangat aktif, tak heran saat teman-temannya belajar di kelas Totto-chan justru sibuk dengan aktifitasnya sendiri. Ya berdiri di jendela sambil menyapa orang-orang yang lewat sampai sibuk sendiri dengan mejanya. Saking bandelnya -- sebenarnya istilah bandel tidak boleh dipakai kepada anak-anak -- , maka guru SD nya menyerah dan menyarankan orang tua Totto-chan untuk pindah sekolah .. terserah mau pindah kemana.

Totto-chan tidak bandel atau nakal, dia hanya aktif dan sangat aktif sehingga segala hal yang ada di sekelilingnya dapat dijadikan sebuah lahan bermain bagi si kecil Totto-chan. Ibu Totto-chan yang amat pengertian dan bijaksana akhirnya memindahkan Totto-chan ke sekolah lain dengan harapan Totto-chan bakal betah dan sesuai dengan ke-aktif-annya.

Sampailah Totto-chan ke sebuah sekolah di Tomoe Gakuen, sekolah dasar yang lain daripada yang lain. Bayangkan, ruang kelasnya adalah bekas gerbong-gerbong kereta api dan hanya diselingi aula besar. Sehari-harinya siswa disana bebas mau belajar apa sesuai kehendaknya. Ya! bebas, mau berhitung dulu, mau menggambar dulu ... terserah. Karena kebebasan belajarnya itulah Totto-chan kerasan dengan 'rumah' barunya.

Tokoh unik dan ajaib adalah sang Kepala Sekolah, dia mewajibkan siswanya setiap hari membawa menu makanan "sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan" .... gilaaa, fantastic dan mengagumkan idenya. Itu baru satu dari puluhan jenis kebaikan yang ditawarkan oleh sang Kepala Sekolah. Di sekolah itu lah semua siswa belajar mandiri, kuat, tekun dan berbagai macam kebaikan lainnya.

Cerita demi cerita bergulir dan segala keriangan dan petualangan ala Totto-chan dan sekolah uniknya. Ada ya sekolah seperti ini? Seketika gue kagum dengan sekolah model begini dan sedikit mengharapkan bahwa akan ada sekolah alternatif seperti ini di Indonesia.

Kabarnya sekolah ini memang ada pada jaman perang dahulu dan hanya bertahan sekian tahun akibat didera perang dan bom, tapi misi yang dibawa oleh Kepala Sekolah tadi benar-benar membuat beda sebuah alternatif pendidikan yang ditawarkan oleh negara sebesar Jepang.

Jadi, kalo memang di toko buku yang anda singgahi ada buku ini ya beli sajalah ... imajinasi kita tentang kebebasan mendapatkan pendidikan bagi anak-anak akan terpenuhi.

Akhir kata, bisa juga gue baca novel beginian ... aahhh ... baca tabloid motor lagi ah !! (*andry)

Tidak ada komentar: