27 Desember 2007

Warna asli BLAZE RED



Libur panjang harus diisi dengan sesuatu ... nah kali ini gue niat-in diri buat ngeletek-in stiker original yang ada di bodi motor keluaran HONDA, itung-itung membuktikan apakah stiker bodi produk HONDA memang benar-benar sulit di-keletek ... duh ini istilah DIKELETEK kalo di Indonesia-kan padanannya apa ya?

Dan kali ini media percobaan adalah stiker bodi HONDA VARIO. Tipe warna BLAZE RED.

Yang dibutuhkan hanya :
1. Satu botol besar MINYAK KAYU PUTIH - 15rb-an,
2. Lap bersih,
3. Tempat duduk,
4. Waktu senggang SETENGAH HARI (satu hari penuh lebih baik) ,
5. Ekstra KESABARAN.

Nah dari situ ya tinggal duduk di bangku dan pelan-pelan melucuti stiker, bersabar saat menarik stiker adalah mutlak hehehehee.......... Karena jika bisa sabar, dalam satu tarikan stiker bisa terkelupas.

Yang rada ribet nih, menghapus sisa lem yang masih merekat pada bodi motor, beri aja lapisan bekas stiker dengan minyak kayu putih dan biarkan beberapa saat rembes ke dalam bekas stiker, barulah dilap pelan-pelan dengan lap halus yang telah disiapkan. Kalau pun harus di lap rada keras ya perhitungkan sendiri kekerasan tangan yang nempel ke bodi.

Awas hati-hati dengan kesabaran anda, salah sedikit bisa berubah emosi dan menekan keras bodi motor karena ingin cepat-cepat bersih, yang ada malah nanti bodi tergores kuku-kuku tanda sampeyan gemas.

Katanya sih, stiker bodi HONDA lebih sulit dikupas ketimbang stiker pabrikan lain makanya cuma mau pesan ... SABAR YA !

Nah sekarang lihat deh warna asli varian BLAZE RED. Nuansa Merah-Orange lumayan eye-catching kalo gue bilang ......... narsis boleh donk :-)

SELAMAT MENCOBA !
(*andry)

18 Desember 2007

kelas Ekonomi di Kereta Api

PT. KERETA API, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi dengan media KERETA API sebagai alat angkut dari satu tempat ke tempat yang lain. Pesaingnya? Sepertinya masih bermain sendiri dan akhir pekan lalu saya dan keluarga coba membuktikan ketangguhan layanan yang ditawarkan PT. KERETA API.

Sabtu malam, 15 Desember 2007, kami memutuskan menggunakan layanan kereta api menuju Semarang menggunakan kelas ekonomi yang dijadwalkan berangkat dari stasiun Bekasi kurang lebih pukul 21:30. Semua pasti sudah mengetahui bahwa sebagai penumpang di kelas ekonomi sepatutnya tidak mengharapkan layanan ekstra. Silahkan berbaur dengan penumpang lain baik mereka yang bertiket resmi maupun tiket tidak resmi.

Tunggu punya tunggu kereta pun bergerak berangkat dari stasiun Bekasi dan kami selama 30 menit masih berupaya mencari tempat duduk yang sudah menjadi hak kami. Tiket tercantum nomor-nomor: 5D, 5E, 6D dan 6E.

Ada yang aneh? Tunggu dulu, demi mencapai tempat duduk kami sekeluarga harus bersitegang dengan para penumpang yang sudah memenuhi tempat duduk dan gang di dalam kereta api plus dengan tidak adanya penerangan sudah semakin membuat saya mengerti kualitas PT. KERETA API.

Dengan menyembunyikan rasa kaget karena ternyata pemetaan tempat duduk hanya menyediakan plot A hingga D, bagaimana mungkin bisa keluar karcis nomor E jika di dinding samping duduk tidak menyertakan tempat duduk bagian E?

Bagusnya mereka yang sudah lebih dulu duduk justru tanpa tiket sehingga kami masih punya posisi kuat untuk mengusirnya. Saya pribadi tidak peduli apakah itu wanita yang tengah duduk di tempat yang seharusnya menjadi hak kami.

Persoalan tak sampai di situ karena masih banyak penumpang lain yang terus mengklaim tempat duduknya masing-masing. Perjalanan terus berjalan dengan kondisi udara yang pengap dan dijejali asap rokok plus penumpang yang sudah terlelap tidur dengan posisi yang makin tidak jelas. Ruang ideal 4 tempat duduk plus buat istirahat kaki dijejali 8 orang yang saling berbagi ruang.

Prihatin melihat fenomena seperti ini, karena hal yang sama sudah saya rasakan tahun lalu di masa akhir tahun yang sama. Saya tahu punya lebih banyak pilihan ketimbang mengambil kelas ekonomi.

Saya tahu saya lebih baik diam menikmati perjalanan dan lebih mengambil sikap "nrimo" atas keadaan sumpek perjalanan malam itu. Mungkin sikap "nrimo" dan menghindari aksi proteslah yang membuat bangsa kita sulit maju
dalam beberapa hal.

Dan sebagai sebuah perusahaan besar tentunya PT. KERETA API harus "ngeh" dengan sindiran seperti ini. Karena jika tidak, berarti kita sudah mengetahui kualitas kerja seperti apakah yang dimiliki oleh PT. KERETA API.

Naik dengan kelas ekonomi sih dah biasa dengan kasus kayak gitu bos? Hhhmmm ... hal jelek kok dibilang biasa. Okelah sepulangnya dari Semarang saya naik kelas Bisnis. Tetap saja muncul perilaku negatif petugas yang membiarkan penumpang tanpa tiket untuk naik dan lebih memilih gumpalan kertas yang diam-diam masuk kantong.

Naik kelas eksekutif ... masa mesti cerita lagi? Bagaimana mau maju jika melihat kasus tiket yang saya dapatkan saja mereka tidak becus mengatur penempatan tempat duduk buat penumpang. Tidak tega mau berkata ... PAYAH!!!

Andry Berlianto
Jl Borobudur Raya E5/13 Perumahan Duren Jaya Permai Bekasi
andry.berlianto@gmail.com
99239005
(msh/msh)

edited by DETIK

13 Desember 2007

AS Roma v UNITED Youngsters : 1-1

Well done lads ! Tampil tanpa target bagi Manchester United dengan para pemain mudanya berhasil menahan imbang AS Roma 1-1 di Stadion Olimpico dalam laga terakhir grup F Liga Champion Eropa. Dua jempol patut disematkan karena mayoritas pemain muda tampil apik menahan gempuran tim Srigala. Hingga peluit akhir berbunyi hasil 1-1 bertahan setelah memimpin di babak pertama lewat sundulan Gerard Pique.

Pemain muda? Yup! Reserve Team, lihat back four nya yang tampil dengan formasi Danny Simpson - Jonathan Evans - Gerard Pique -Wes Brown. Kecuali Brown, 3 nama pertama memang diambil dari tim cadangan United. Sosok Pique pun gue ramalkan bakal mampu menempati satu posisi inti di back four United. Belum kenal ? coba aja buka web http://www.manutd.com/ , dan cari profile para youngster tersebut. Bagi para penggemar UNITED harusnya sudah mulai melirik mereka sebagai bagian dari tim sukses UNITED masa depan, jangan hanya mendukung UNITED karena Cristiano Ronaldo yang ganteng atau dengan bekal kekaguman ketampanan dan keahlian tim inti UNITED. Pendukung macam apa itu ? Hehehehee ... maaf kalo ada yang tersinggung, abis eneg juga kalo denger seseorang mendukung sebuah tim dengan alasan ketampanan seorang pemain dan pemainnya jago-jago. Support them when losing or winning ... that's a true supporter.

Back to last night game ! Hasil 1-1 gue pelototin sejak awal saat Star Sport menyiarkan gim-nya. Sebenernya gak berharap bakal disiarkan karena hasil sudah tidak berpengaruh bagi kedua tim sementara pertandingan penentuan masih banyak terjadi di grup lain.

Di depan meski tampil sejak peluit pertama, Wayne Rooney akhirnya lepas ban kapten dan digantikan dengan Dong Fangzhou, sementara di tengah muncul nama Michael Carrick-Darren Fletcher-Christopher Eagles-Nani, dan meninggalkan sosok Ryan Giggs, Cristiano Ronaldo hingga Rio Ferdinand untuk istirahat. Sementara Van der Sar memberi kesempatan Kuszczak tampil. Mayoritas istirahat demi tampil baik melawan Liverpool di Anfield pada gim mendatang.
Overall, para Youngster tampil memuaskan, setidaknya itu yang diperlihatkan oleh komentar Sir Alex di Detik. Pertandingan demi pertandingan akan membuat mereka siap dan menjadi lebih berpengalaman pada pertandingan-pertandingan besar selanjutnya.
Full line-up seperti dikutip dari web resmi UNITED adalah :
-----------------------------------------
Manchester United: Kuszczak; Simpson, Pique, Evans, O'Shea (Brown 54); Eagles, Fletcher, Carrick, Nani; Rooney (Dong 72), Saha. Subs not used: Heaton, Lee, Hewson, Brandy, Eckersley.
-----------------------------------------
GO GO UNITED !
(*andry)

12 Desember 2007

Majalah Mini "MOTOREV"

Tau majalah ini ? Kalo belum ya maklum karena Desember ini baru saja muncul edisi perdananya. Ukurannya kecil buat ukuran majalah sehingga bisa disebut mini-magz karena menurut tim penerbitnya ukuran ini dipilih karena memang sasaran pasarnya adalah mereka pengguna kendaraan bermotor roda dua, dimana majalah ini simpel saja untuk disisipkan di saku atau jaket.

Coba gue ulas dikit-dikit ya.

1.COVER
Okelah for a start ! Karena gue gak sengaja juga nemuin majalah ini saat kemarin sore beli Motorplus eceran di kios surat kabar langganan. Warna-warni atraktif dengan tema liputan : EKSKLUSIF TES MOTOR LISTRIK. Perbandingan besar majalah dapat dilihat pada gambar di bawah dan tabloid Motorplus digunakan sebagai pembanding.

2.CONTENT
Konten berisi seputar produk Otomotif mulai dari kemunculan varian injeksi Honda Supra X 125, stripping baru Honda Vario sampai mengenal lebih dekat Vespa LX150, Kymco Free LX, Kymco Royal 125, Hyosung XRX 125, Hyosung RT 125 dan beberapa tipe motor lain.

Pengangkatan tema MOTOR LISTRIK diulas dalam kurang lebih 6 halaman.

Jangan berharap lebih pada detil artikel yang tersaji karena dari sisi besar majahnya pun sudah bisa diduga, majalah yg mini, informasi nya pun ikutan mini tanpa mengurangi inti informasi.

Lepas dari artikel seputar produk sepeda motor, artikel pada halaman lain juga menyentuh soal tren pemakaian Windshield, info-info harga produk ala bikers sampai informasi motor modifikasi.

Klub dan komunitas motor pun tak ketinggalan dan pada edisi perdana menyisipkan cerita tentang YMCI (*Yamaha MX Club Indonesia, tapi tertulis Yamaha Motor Cub Indonesia) dan BRO Bikers.

3.HARGA
Cukup mahal juga karena harus ditebus dengan harga rp.15,000.-. Sepertinya belum sepadan dengan informasi yang diberikan. Muatan informasi belum terlalu padat karena desain halaman masih berbagi dengan gambar-gambar yang terlalu besar.

Overall cukup baik dan kalo mau di maintain tentunya bisa menjadi alternatif bacaan buat para bikers dan bisa menjadi teman bagi majalah sejenis yang kemunculannya kini malah tidak jelas. Tidak jelas atau memang gue yang tidak kebagian ... ga tau deh.

Kekurangannya? Sisi lain bikers kurang disentuh, mungkin dengan informasi yang menyertakan ilmu seputar Safety Riding atau Aman Berkendara, pengenalan UU Lalu Lintas dan pernak-pernik lain yang mampu menggerakan hati bikers untuk lebih disiplin dan tertib di jalan raya, jadi tidak melulu disuguhi informasi motor-motor baru, modifikasi-modifikasi baru karena sesungguhnya informasi tersebut bisa berbagi space dengan sisi lain dunia jalan raya.

Bagaimanapun, bikers kita secara garis besar masih perlu dibenahi. Gue pun belum sempurna, makanya masih cari ilmu berkendara sana-sini.

Anyway ... pertahankan edisi per edisi nya sebelum mati pelan-pelan.
(*andry)

10 Desember 2007

Box GIVI E35 Flow



















Anda sering bepergian dengan kendaraan bermotor? Atau justru kendaraan bermotor roda dua menjadi moda transportasi harian? Terus bagaimana jika anda sering membawa barang melebihi kapasitas sebagai bagian dari perjalanan anda?

Boks motor jawabannya. Mungkin di jalan anda sering melihat beberapa sepada motor meluncur dengan sebuah boks di bagian belakangnya, baik yang berukuran kecil, sedang sampai ukuran besar atau bahkan hingga boks/bagasi di sisi samping motor layaknya boks-boks motor Polisi yang ber-patroli. Ada yang berkomentar, "ih bawa magic jar!" , "wah motor pake konde!" dan lain sebagainya. Komentar sih bebas-bebas saja keluar dari mulut setiap orang, tapi jika berbanding dengan kegunaannya apalagi sekarang ini seperti menjadi gaya hidup tentunya aksesoris sebesar boks belakang sudah menjadi item wajib bagi motor mania, coba saja sambangi beberapa perkumpulan sepeda motor di Jakarta, pastinya para anggotanya sudah membekali kendaraan mereka dengan boks belakang mulai dari motor laki, motor bebek hingga kendaraan matic yang dikenal kecil sekalipun.

Motor mania mengenal brand Givi karena mengusung kualitas yang mumpuni mulai dari ragam model hingga ketebalan dan kekuatan bahan. Satu kelas dibawah brand Givi ada merk Kappa, yang ternyata menghuni pabrik yang sama dengan Givi dan hanya berbeda kelasnya saja untuk memenuhi permintaan pasar bagi mereka yang belum menjangkau harga Givi. Diluar dua brand yang bagus tadi tentunya banyak bermunculan varian lain yang jauh lebih terjangkau seperti merk Core sampai Korea Motor. Tentunya banderol yang dipasang masih berkisar di angka 200 ribuan, berbeda dengan Kappa atau Givi yang bergerak di atas angka 450 ribu. Dalam banderol tersebut tentunya konsumen diberi kebebasan memilih sesuai kebutuhan dari kebutuhan model sampai kesesuaian isi saku.

Saya yang lebih dulu mencoba merk Core dengan model seadanya, makin hari makin memperhitungkan sisi model dan kualitas mulai dari penggunaan dari Givi E26, E33, Kappa K26 sampai mencoba boks samping E21 hingga akhirnya kini menggunakan tipe E35 Flow. Material dan model yang baik tentunya menjadi poin utama dalam pemilihan sebuah boks apalagi pengunaannya sudah sampai kepada penggunaan harian.

Kapasitas tampung yang mumpuni sudah jelas mampu menyiasati banyaknya barang yang dibawa apalagi jika ada penumpukan barang berlebih di kendaraan roda dua tentunya akan mempengaruhi kenyamanan berkendara. Selain menjadi alternatif pembawa barang bawaan pelan-pelan penggunaan boks motor akan menjadi gaya hidup pengendara motor perkotaan. (andry )