20 September 2007

Busway perusak pepohonan ?

source : privateeronboard

Ada pemandangan yang beda ketika gw melewati jalan raya Metro Pondok Indah. Barisan pohon palem yang ada di ruas pembatas jalan sebagian ditutupi oleh kain berwarna putih. Hmm… apa ada acara keagamaan..? Belum habis keheranan gw, jarak antar beberapa pohon terpampang potongan-potongan papan triplex dengan berbagai macan tulisan. Belum habis keheranan gw lagi, mendekati putaran Pondok Indah mulai terlihat bentangan-bentangan kain berwarna putih yang berisi pesan-pesan untuk tidak menebang pohon-pohon palem tersebut. Ada apa nih..?

Setelah kasak-kusuk cari info di Detik.com, ternyata semua itu merupakan protes dari warga Pondok Indah yang akan merasa terganggu dengan rencana Pemprov DKI yang akan menggunakan jalur Metro Pondok Indah sebagai jalur yang akan dilewati oleh kendaraan yang bernama Busway. Awalnya gw berpikiran, gilee… jalan yang masing-masing hanya punya 2 jalur kendaraan akan digunakan juga oleh jalur busway. Logikanya akan ada pelebaran jalan yang otomatis akan menggusur keberadaan pohon-pohon palem yang sudah lama berdiri di situ.

Namun menurut Aki Suti, jalur busway yang melintasi Jl. Metro Pondok Indah tidak mengambil jalur yang sudah ada, namun berbagi jalur dengan membuat marka jalan dengan cat berwarna merah. Dan yang gw tangkep, berarti seharusnya keberadaan pohon-pohon palem itu akan aman kecuali pada lokasi tertentu yang akan dibuat halte pemberhentian busway. Melihat situasi dan kondisi jalan tersebut sehari-hari, pada jam-jam berangkat/pulang kantor, jalan itu sangatlah padat, karena merupakan salah satu jalur utama penghubung area selatan Jakarta dengan pusat kota. Tidak ada busway saja para pengguna jalan di sana bisa stress dengan kemacetan yang terjadi, apalagi kalau sudah ada busway.

Gw adalah salah satu pengguna jalur itu, namun pada arah yang berlawanan dengan kemacetan. Yang membuat gw khawatir bukan soal kemacetan, karena ya itu tadi.. gw berlawanan arah dengan kemacetan itu, tapi apabila memang terjadi penebangan atau pemindahan tanaman-tanaman palem tersebut, maka ditakutkan daerah di situ akan terlihat gersang, walaupun di area pinggir jalan masih terlihat banyak tanaman-tanaman yang rimbun. Sungguh ironis memang, di satu sisi dunia sedang teriak-teriak GLOBAL WARMING, tapi yang dilakukan disini malah bertentangan dengan semangat itu. Dengan pohon-pohon yang ada sekarang,cuaca di Jakarta sudah sangat panas, bagaimana kalau dihilangkan keberadaannya ?

Tidak ada komentar: